ARTERIOSKLEROSIS LENGKAP_definisi|pengertian|tanda gejala|diagnosa|penyebab|faktor resiko|pencegahan|pengobatan|pemulihan|komplikasi

Arteriosklerosis
Arteriosklerosis terjadi ketika arteri menjadi tebal dan kaku sehingga membatasi aliran darah ke organ dan
Arteriosklerosis terjadi ketika arteri menjadi tebal dan kaku sehingga membatasi aliran darah ke organ dan
jaringan tubuh. Arteri mengalirkan darah ke seluruh tubuh tetapi dengan adanya plak-lemak, kolesterol dan
limbah seluler lainnya terbentuk di dinding arteri maka terjadi arteriosklerosis. Arteriosklerosis juga dapat
berkembang menjadi aterosklerosis.
Tanda dan gejala
Bahkan saat dinding arteri beransur-ansur menebal dan menegang biasanya tidak ada gejala arteriosklerosis.
Tanda dan gejala
Bahkan saat dinding arteri beransur-ansur menebal dan menegang biasanya tidak ada gejala arteriosklerosis.
Saat arteriosklerosis berlangsung, arteri yang tersumbat dapat memicu serangan jantung atau stroke, dengan
gejala berikut :
A. Rasa sakit atau tekanan pada dada (angina)
B. Secara tiba-tiba lengan atau kaki lemas atau mati rasa
C. Kesulitan berbicara
D. Kehilangan penglihatan di satu mata
E. Rasa sakit saat berjalan
F. Tekanan darah tinggi
G. Gagal ginjal
Penyebab
Sejumlah faktor berkontribusi terhadap arteriosklerosis :
A. Kolesterol tinggiB. Tekanan darah tinggi
C. Resistensi insulin atau diabetes
D. Obesitas
E. Merokok
Diagnosa
Diagnosis dini sangat penting untuk penanganan arteriosklerosis. Dokter dapat menentukan apakah anda
menderita arteriosklerosis dengan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah dan EKG dan kemungkinan prosedur
diagnostik lainnya. Prosedur diagnostik dapat mencakup :
A. Indeks Ankle-brachial: Tes ini mengukur tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan saat tubuh
beristirahat. Tes ini akan menunjukkan apakah anda berisiko tinggi terkena serangan jantung atau stroke.
B. Tes darah: Tes darah memeriksa kadar lemak tertentu misalnya kolesterol, gula dan protein dalam darah
B. Tes darah: Tes darah memeriksa kadar lemak tertentu misalnya kolesterol, gula dan protein dalam darah
yang bisa mengindikasikan kondisi jantung.
C. CT Scan: Sinar-X dan komputer dapat digunakan untuk membuat gambar arteri. Ini memberikan gambaran
yang lebih rinci daripada ultrasound.
D. Elektrokardiogram (EKG): Merekam sinyal listrik di jantung anda dapat mengungkapkan serangan jantung
D. Elektrokardiogram (EKG): Merekam sinyal listrik di jantung anda dapat mengungkapkan serangan jantung
sebelumnya. Tes ini mengukur aktivitas listrik jantung dan dapat membantu menentukan apakah bagian
jantung membesar atau terlalu banyak bekerja.
E. USG: Alat ultrasound dapat mengukur tekanan darah pada berbagai titik lengan atau tungkai anda, yang
akan membantu dokter melihat seberapa cepat darah mengalir melalui arteri anda dan menentukan apakah
terdapat penyumbatan atau tidak.
Faktor risiko
Riwayat keluarga merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan arteriosklerosis. Orang dengan riwayat
keluarga arteriosklerosis dapat mengembangkan kondisinya bahkan di usia muda dan beresiko tinggi
mengalami penggumpalan darah yang bisa pecah. Selain itu, gaya hidup yang kurang sehat juga mendorong
terjadinya arteriosklerosis seperti jarang olaraga, tabiat makan yang kurang sehat yaitu sering mengkonsumsi
makanan tinggi lemak dan pengambilan alkohol secara berlebihan.
Komplikasi
Jika arteriosklerosis tidak didiagnosis dan diobati, penyakit ini bisa berkembang menjadi aterosklerosis dan
menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk :
A. Penyakit arteri koroner: Arteri yang menyempit pada jantung dapat menyebabkan nyeri dada, serangan
jantung atau gagal jantung
B. Penyakit arteri perifer: Senyawa yang disempit dalam tubuh. Mati rasa pada lengan atau kaki disebabkan
masalah sirkulasi yang terjadi pada jantung sehingga membuat anda kurang peka terhadap panas dan dingin
dan dapat menyebabkan gangren, saat jaringan mati.
C. Penyakit arteri karotis: Arteri yang menyempit di dekat otak dapat menyebabkan Transient Ischaemic Attack
(TIA) atau stroke ringan.
D. Anurisma: Pelebaran abnormal pada pembuluh darah nadi disebabkan dinding pembuluh darah nadi yang
awalnya normal menjadi lemah sehingga terjadi pelebaran
E. Penyakit ginjal kronis: Arteri yang menyempit di dekat ginjal mencegah fungsi ginjal secara efektif karena
kekurangan aliran darah dimana ginjal dipaksa untuk tetap bekerja membuang sisa tubuh.
Pencegahan
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya arteriosklerosis adalah :
A. Latih kesehatan jantung (olaraga)
B. Perhatikan pemakanan anda
C. Hindari merokok.
D. Minum obat-obatan yang ditentukan
Pengobatan dan Pemulihan
Pengobatan arteriosklerosis mencakup diet sehat, olahraga dan pengobatan untuk mengendalikan atau
memulihkan kondisi anda. Jika pembesaran pembuluh darah telah didiagnosis, tindakan selanjutnya dari tim
medis adalah mengembangkan rencana perawatan individual sehingga penggumpalan darah tidak terbentuk.
Tergantung pada kondisi, obat dapat digunakan untuk perawatan anda termasuk pemerian obat untuk
mengobati arteriosklerosis yang diresepkan berdasarkan lokasi pembesaran pembuluh darah dan kondisi
mendasar lainnya yang mungkin dimiliki. Obat kolesterol dapat melindungi arteri jantung.
Aspirin dapat mencegah trombosit membentuk pembekuan darah. Obat anti pemblokir dapat mengurangi
tekanan darah dan denyut jantung, mengurangi nyeri dada, risiko serangan jantung dan ritme jantung tidak
teratur. Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE) dapat menurunkan tekanan darah dan menurunkan
kemungkinan serangan jantung. Dokter mungkin juga meresepkan obat lain berdasarkan kebutuhan individu
itu sendiri. Untuk kondisi lain yang menjadi faktor risiko, obat dapat diresepkan untuk mengendalikan diabetes
dan mengurangi nyeri kaki. Sangat penting bagi anda untuk memantau tekanan darah dan minum obat setiap
hari sesuai resep untuk menurunkan kemungkinan komplikasi lain.
Info yang sangat bermanfaat mba dan mudah difahami
BalasHapusArtikel nya menarik. Izin share :)
BalasHapus